Jumat, 16 Januari 2015

lirik dan terjemahan luhan (exo) our tomorrow ost back to twenty

 
xi lu han -our tomorrow-ost back to twenty

*hanyu pinyin
yi ge ren zou dao zhong dian
bu xiao xin hui dao mqi dian
yi gen de hi jie ci ke wo cai fa xian
shi jian mei you jue dui
zhi dao you ling yi ge ren neng ti hui wo de gan jue
bu yong shuo bu yong wen
jiu ming bai jiu liao jie
mey yi dou xiang yong yuan
wo kan zhe mei sheng duo shao shi jian neng xu yuan
how xiang duo yi tian wo men de ming tian
wo wen zhe hai you duo shao shi jian zai yan qian yi tian
qi shi you ge chuan shuo neng jiang shi kong dao liu
yin wei you yi ge meng gao su wo
ai cong bu ceng bao liu cai yong gan le wo

*english
walking towards the end alone
(yet), returns to the starting point accidently
only now how then i realise in this brand new world
there is no absolute in time
until there is someone is able to experience my feelings
don’t need to say, don’t need to ask
also will understand, comprehend
every moment is like forever
i look at the time which is running out to make a wish
how i wish there is no one more day, which is our tomorrow
i ask there is how much time left before our eyes, as i thought one more day
is able to fullfil our prophecy
~actually the first time i met you
i already had a special feelings~
actually there is a legend that is able to turn back time
as there is a dream told me
love never stays, which make me braver
let forever accumulates into a memento

*indonesian
berjalan menuju akhir
namun sengaja kembali ke titik awal
hanya sekarang bagaimana aku menyadari dunia baru ini
tidak ada yang tidak terbatas dalam waktu
sampai ada seseorang yang dapat mengalami perasaanku
tanpa perlu mengatakan, tanpa perlu bertanya
juga dapat memahami,fahami
setiap saat seperti selamanya
aku kehabisan waktu untuk membuat keinginan
bagaimana aku berharap, tidak ada satu hari lagi untuk kami besok
aku bertanya berapa banyak waktu yang tersisa di depan mata kita, aku pikir satu hari lagi
mampu memenuhi ramalan kita
¬sebenarnya pertama kali bertemu denganmu aku merasakan perasaan khusus¬
sebenarnya ada legenda yang dapat memutar waktu kembali
karena dalam mimpi bilang cinta tidak pernah abadi 
yang membuatku berani
membiarkan selamanya terhimpun menjadi kenang-kenangan



maaf jika tidak sesuai, kemampuan saya masih sampai disitu, terimakasih jika mau menghargainya ><


Rabu, 14 Januari 2015

cerita fiksi kris wu yi fan exo (ma flower boy)

   

aku melamun memandang keluar cendela kelas. sekali lagi tatapanku terhenti disana, tepat di taman sekolah yang mulai sepi karena memang sudah saatnya pulang sekolah, beberapa kelas bahkan telah pulang lebih dulu. sekarang kelasku masih melaksanakan ulangan harian jumat biologi.aku? sebenarnya belum benar-benar menyelesaikannya. aku enggan mengerjakannya padahal itu berarti aku berpotensi pulang lebih lama, karena apa yang aku lihat diluar cendela. disana disamping bunga mugunghwa seseorang yang duduk dengan kacamata dan buku. entahlah, aku tertarik memperhatikan namja itu, aahh tentu saja, siapa yg tak mengenalnya ? kris. bukan hanya latar belakang keluarganya yang cukup terpandang dan tampangnya saja yang menarik tapi kecerdasannya pun memaadai hampir sempurna kecuali sisi negatifnya yg nyaris tidak pernah terlihat tersenyum, tapi aku melihatnya sedikit ketika memandang bunga tersebut.  apa ini? aku baru saja menggunakan orang lain sebagai alasan ? padahal yang sebenarnya adalah karena aku memang tidak bisa mengerjakan soal-soalku.hehe :)
 ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
" haruskah aku sendirian disini seperti bulan lalu?"
"mwo ? appa bahkan menyewakan rumah ini pada orang lain?"
"entahlah, sekarang aku merasa lebih buruk dari tinggal sendiri di rumah". aku segera memutuskan teleponnya tanpa salam atau apapun. kata-kata appa di telepon masih belum bisa kuterima. appa bilang dia akan bekerja di luar kota seoul seperti  biasa, ahh mungkin lebih mudah kuterima jika masalahnya hanya itu tapi ini? appa menyewakan rumah yang aku tempati. haruskah dia melakukannya padaku? darah dagingnya? apalagi rumah ini cukup bagus dengan taman buga di depan dan di dalamnya sekaligus dekat dengan sekolahku. kemana appa pikir aku akan pergi sepulang sekolah nantinya?
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
 aku OH RA AE , siswi kelas dua sekolah menengah atas seungri di seoul, terlahir dari keluarga yang sudah tak utuh, karena amma telah meninggal semenjak aku dilahirkan,dan appa harus bekerja lebih keras untuk bisa menghidupiku sendirian sampai-sampai aku tidak tahu apa pekerjaan tetap appa karena appa mengerjakan semua yang bisa dia kerjakan bahkan jika itu membuatnya tidak pulang seharian, seminggu atau satu bulan seperti terakhir kalinya,disekolahpun aku tidak terlalu pintar, tidak terlalu banyak teman karena aku pergi untuk kerja paruh waktuku saat yang lain bermain bersama sepulang sekolah ahh paket lengkap dari takdirku sebagai orang biasa, atau bahkan di bawahnya?  
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
aku bekerja di toko bunga yang lumayan besar dan terkenal. segera ku kayuh sepeda dengan nama toko bunga diranjang depannya untuk mengirim  satu pesanan karangan bunga baby breath dan mawar yang alamatnya tidak begitu jauh dari sini dan rasanya alamat ini tidak asing lagi, benar saja ini pemakaman umum. aku segera turun dan membawa rangkaian bunganya tapi entahlah, kakiku justru melangkah ke bawah pohon tepat dimana amma ku diistirahatkan.pertama kalinya aku mengunjungi amma sendiri tanpa appa. mungkin mulai sekarang aku memang harus kesini sendiri, karena terakhir kalinya cukup lama, 2 bulan yang lalu sebelum appa bekerja jauh dari rumah. aku memandangnya sejenak dan tak kuasa menahan tubuhku, aku terduduk dan menangis disana. 
"setidaknya biarkan aku merasakan pelukan amma saat pulang sekolah ketika taman kanak-kanak, atau setidaknya biarkan aku mempunyai sepasang kaos kaki hasil rajutan amma, setidaknya tidak perlu memperjuangkanku jika akhirnya amma yang harus pergi dan membuatku hidup sendiri. ini menyedihkan sampai-sampai aku tidak dapat menelan atau memuntahkannya amma.." aku semakin tidak dapat mengendalikan perasaanku, dan terus menangis lagi dan lagi. aku memalingkan wajahku kesamping sambil mencoba menyeka air mata dipipiku, tapi aku melihat sepasang sepatu yang membuatku mendongak mencoba melihat pemiliknya yang tanpa kusadari sepertinya telah lama berdiri di sana mempehatikanku.
"omo! kkamjjagiya !" aku kaget melihatnya yang ternyata adalah namja yang biasa kulihat saat aku ulangan harian dan pulang terlambat setiap jumat, kris. aku segera menghapus basah dipipiku dan mencoba terlihat tenang lalu berdiri. dia hanya diam menatapku lalu menunjukan kartu toko bunga tempatku bekerja. aish jeongmal, aku melupakannya, ohtokke ?? 
" ahh mian, ini " entah apa yang aku fikirkan aku justru memberinya bunga dari pemakaman ammaku, bunga 2 bulan yang lalu,
" oh, maksudku ini,jadi kau yang memesannya? mian," segera kutukar dengan karangan bunga baby breath pesanannya lalu kuberikan padanya dengan membungkukkan badanku sebungkuk-bungkuknya sebagai permintaan maaf.
"oh," jawabnya singkat kemudian menerima bunganya lalu melangkah pergi
"bagaimana aku bisa sebodoh ini?" ucapku dalam hati dibarengi gerakan tangan memukul kepala sendiri. tiba-tiba dia berhenti lalu berbalik dan berjalan ke arahku lagi,membuatku segera memasang tampang tanpa dosaku.
" sepertinya kau lebih membutuhkannya," dia memberikan bunganya padaku. 
"em, mw mwo ?" aku mencoba memperjelas maksudnya. dia tidak menjawabnya dan tetap mengarahkan bunganya padaku, apalagi yang bisa kuperbuat selain menerimanya?
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
hari ini membuatku menggerutu karena yang pulang paling akhir harus membersihkan kelas dan aula olahraga. sabtu, bagaimana bisa aku lupa dengan konsekuensi itu? biasanya aku bisa lolos dari pekerjaan melelahkan tersebut, tapi hari ini, aku tidak melihat kris duduk di sana, dan aku harus mengerjakan piket sendiri. aish. belum cukup dengan hal itu, pulang sekolah setelah berhasil membuatku mati matian berlari dari sekolah ke toko tempatku bekerja agar tidak terlambat, sampai disana lagi-lagi aku lupa kalau hari ini toko tutup karena pemilik toko akan sedikit melakukan renovasi di bagian dalam ruang toko. benar-benar membuatku ingin makan es krim dengan coklat dan strawberry yang banyak didalamnya, tapi tidakkah itu terlalu mewah untuk gadis biasa sepertiku? ahh gadis kecil di bangku cafe itu membuatku iri, terlebih pemandangan di sampingnya. bahkan anjing mendapatkan daging dari majikannya, bagaimana bisa aku yang bekerja mati-matian membeli es krim pun harus menahan air liur ku?. aku pulang dengan tampang lesu, hari yang mulai gelap membuatku semakin merasa lelah. aku ingin segera sampai rumah dan merebahkan tubuhku jika sempat setelah mencuci baju dan piring aahh dimana aku menemukan tempat tanpa pekerjaan yang melelahkan ? dengan lunglai aku meraih pintu dan mencoba membuka kuncinya.
" oh, kenapa kuncinya terbuka?mungkinkah appa pulang?entahlah, ini membuatku ingin cepat tidur jika memikirkannya" aku melempar sepatuku begitu saja lalu menuju kamarku dan segera melempar tubuhku ke atas kasur.
"OMO !!! aaaaaaaa" itu bukan hanya teriakanku, tapi juga seseorang yang segera kutahu dia namja dari suara teriakan kagetnya karena tertimpa tubuhku, mwo ? namja? .
"kau! dasar manusia cabul, sedang apa kau di kamarku ?" aku segera bangkit, dan memukuli punggungnya dengan bantal sekuat tenaga.
"hya! ini salahpaham, biarkan aku menjelaskannya" dia mencoba melindungi  dirinya dari pukulanku.
"membiarkanmu menjelaskan kalau kau cabul?" aku tetap memukulinya "yang benar sa....." aku menghentikan kalimat dan gerakanku karena dia menahan tanganku kuat setelah dia berbalik.
"kris ??" aku melongo.
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬
jadi appaku tidak main-main dengan ucapannya saat di telpon telah menyewakan rumah pada orang lain. entah sekarang apa yang harus aku lakukan ? yang jelas sekarang penyewanya telah disisni. ya, penyewanya adalah kris. sebenarnya kris tahu rumah yang dia sewa belum sepenuhnya siap, tentu saja aku tidak akan siap jika dia menunggu kesiapan, tapi kris bilang sekarang dia benar benar tidak bisa tinggal dirumahnya dan aku? tentu saja yang harus pergi. aku sudah tidak bisa menahan airmataku ketika menutup pintu rumah  dari luar, aku hanya menunduk, dan bertanya tanya situasi macam apa sekarang ? aku tidak dapat menghubungi appaku karena ponselku kehabisan batrei. bisakah aku menggunakan alasan itu untuk masuk sebentar? setidaknya sampai batrainya terisi? tidak bisakah aku mencari alasan lain agar aku bisa tetap tidur di dalam sampai besok? tidak bisakah ? ahh yang kubisa hanya pergi dari sini.
"ra ae," aku tidak yakin tapi sepertinya ada yang memanggilku, mugkinkah kris? ahh khayalanku, aku tetap melahkah
" oh ra ae" tiba-tiba ada yang memakaikan jaket pada pundakku.
"aku tidak bisa mengusirmu begitu saja, tapi aku juga tidak bisa pergi dari sini. tidak bisakah kita menganggapnya bukan sebagai masalah jika kita tinggal satu atap ?jika kau tak keberatan" ucapnya
"ne! tentu saja bisa, apa yang menjadi masalah ? kau justru sebuah anugrah." aih itukah yang kuucapkan ? betapa mulutku seperti petasan. pantas saja kris merubah ekspresi wajahnya setelah mendengarnya. ini membuatku penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya jika seorang namja dan yeoja tinggal satu atap hanya berdua saja, mungkinkah akan seperti di drama-drama ? ohtokke???