Senin, 27 April 2015

makalah manajemen pendidikan manajemen kurikulum dan pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Fleksibilitas kurikulum dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan. Yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum sekolah kita terkenal sangat sarat dengan berbagai macam mata pelajaran sehingga sangat mendera peserta didik. Dalam era reformasi hal ini menjadi berlebihan. Prolifelasi ilmu bukan berarti penambahan beban kurikulum[1]. Yang diperlukan ialah bagaimana cara kita dapat menguasai informasi sebanyak banyaknya guna dapat mengelola kurikulum dengan sebaik dan setepat mungkin.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kurikulum ?
2.      Apa saja komponen-komponen dari kurikulum ?
3.      Bagaiman organisasi kurikulum ?
4.      Apa pedoman pelaksanaan kurikulum ?
5.      Bagaimana segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum ?
6.      Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia ?
7.      Apa itu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?
1.3  Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan pengertian kurikulum
2.      Menyebutkan komponen-komponen dari kurikulum
3.      Menjelaskan organisasi kurikulum
4.      Menyebutkan pedoman kurikulum
5.      Menjelaskan segi manajemen alam pelaksanaan kurikulum
6.      Menyebutkan perkembangan kurikulum di Indonesia
7.      Menjelaskan mengenai KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kurikulum
Secara etimologis kurikulum berasal dari bahasa yunani yaitu curir yang artinya pelari atau curere yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di yunanai, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari garis start sampai garis finish. Berdasarkan pengertian ini, dalam konteksnya denan dunia pendeidikan memberikan pengertian sebagai “circle of instruction” yaitu suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid terlibat didalamnya.[2]
·         Kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran
·         Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa-siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.
·         Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan.[3]
·         Dalam buku lee and lee (1940) yang dikutip oleh Sulistyorini dalam bukunya, Manajemen Pendidikan Islam Konsep, Strategi dan Aplikasi (2009) Kurikulum adalah strategi yang digunakan untuk mengadaptasi pewarisan kultura dalam mencapai tujuan sekolah.
·         Kurikulum merupakan suatu system, yaitu ada tujuan, isi, evaluasi, dan sebagainya yang saling terkait. Disamping kurikulum sebagai guiding instruction, juga merupakan alat antisipatori yaitu alat yang dapatmeramalkan masa depan , bukan hanya sebagai reportial, yaitu sesuatu yang hanya melaporkan kejadian yang telah berjalan[4].
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar[5].
B.     Komponen-komponen Kurikulum[6]
a)      Komponen tujuan
Dalam komponen tujuan ini kita akan mengenal tingat-tingkat tujuan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya merupakan suatu kesatuan. Kurikulum suatu sekolah mempunyai dua tujuan yaitu, :
1.      Tujuan yang ingin dicapai sekolah secara mnyeluruh. Tujuan tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan, sikap yang kita harapkan
2.      Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi tujuan ini pun digambarkan pula dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki murid / siswa setelah mempelajari bidang studi pada suatu sekolah tertentu.
b)      Komponen materi ( isi dan struktur program )
Isi kurikulum berisi : pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil belajar siswa, dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Struktur program, program pendidikan terdiri dari program inti, local, ekstrakurikuler dan kepribadian.
Dalam peraturan pemerintah republik Indonesia no. 28 tahun 1990 tentang pendidikan Indonesia BAB VII kurikulum pasal 14 memuat bahwa[7] :
1.      isi kurikulum pendidikan dasar merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar.
2.      Isi kurikulum pendidikan dasar wajib memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran :
a.       Pendidikan pancasila
b.      Pendiikan agama
c.       Pendiikan kewarganegaraan
d.      Bahasa Indonesia
e.       Membaca dan menulis
f.       Ilmu bumi
g.      Matematika (termasuk berhitung)
h.      Pengantar sains dan teknologi
i.        Ejarah nasional dan sejarah umum
j.        Kerajinan tangan dan kesenian
k.      Pendidikan jasmani dan kesehatan
l.        Menggambar
m.    Bahasa Inggris
3.      Satuan pendidikan dasar dapat menambah mata pelajaran sesuai dengan keadaan lingkungan dan cirri khas satuan pendidikan yang bersangkutan dengan tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional dan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional
4.      Satuan pendidikan dasar dapat menjabarkan dan menambah bahan kajian dari mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan setempat.
c)      Komponen strategi
Strategi pelaksanaan kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pelajaran, cara didalam mengadakan penilaian, cara ini dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan. Cara dalam melaksanakan pengajaran mencakup cara yang berlaku dalam meenyajikan tiap bidang studi, termasuk cara (metode) mengajar dan alat pengajaran yang digunakan.
d)     Komponen evaluasi
Pendidikan adalah sebagian dari keperluan manusia. Untuk itu sekolah harus paham dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Karena kurikulum sebagai bahan konsumsi anak didik dan sekaligus juga konsumsi masyarakat, maka harus dinilai terus menerus serta menyeluruh terhadap bahan atau program pengajaran. Disamping itu, penialian terhadap kurikulum dimaksudkan juga sebagai feedback (umpan balik) terhadap tujuan, materi, metode, sarana, dalam rangka membina dan mengembangkan kurikulum lebih lanjut.
C.     Organisasi kurikulum[8]
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi kurrikulum sangat erat berhubungan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan mengakibatkan ini dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula.
      Pola-pola pengorganisasian kurikulum ada banyak macamnya tetapi yang kami pandang perlu untuk dikemukakan pada kesempatan ini ada 4 macam yakni :
1.      Separated subject curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara pelajaran satu dengan yang lain, juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain.
Dengan demikian, sukar terdapat kebulatan pengetahuan pada anak. Sebagai contoh misalnya, dahulu kita pernah menyajikan mata pelajaran unuk “sekolah rakyat 6 tahun” atau sekolah dasar. Teriri atas ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, ilmu tubuh manusia, ilmu keseehatan, dan masih ada juga ilmu alam. Untuk masa sekarang semua mata pelajaran tersebut diatas diintegrasikan dan diberikan predikat sebagai ilmu pengetahuan alam disingkat IPA.
2.      Correlated curriculum
Pada dasarnya, organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain saling ada hubungan, bersangkut paut, (correlated) walaupun mungkin batas-batas satu dengan yang lain, masih dipertahankan.
3.      Integrated curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk kepribadian yang integral selaras dengan kehidupan di sekitarnya, apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan disekitarnya, apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan anak diluar sekoalah.
4.      Core curriculum
Yaitu kurikulum inti yang diberikan kepada semua siswa untuk mencapai keseluruhan program kurikulum secra utuh. Contoh, agama dan PPKN.
D.    Pedoman Pelaksanaan Kurikulum[9]
1)      Struktur program
Yang dimaksud dengan struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum disuatu jenis an jenjang sekolah.
a.       Jenis-jenis program pendiikan
b.      Bidang studi untuk masing-masing jenis program
c.       Satuan waktu pelaksanaan (di SD semester di SMP semester an)
d.      Alokasi waktu untuk tiap bidang studi tiap satuan waktu pelaksanaan
e.       Jumlah jam pelajaran per minggu.
2)      Penyusunan Jadwal Pelajaran
Yang dimaksud dengan jadwal pelajaran adalah urut-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus diikuti dalam pelaksanaan pemberian pelajaran. Jadwal bermanfaat bagi guru, siswa maupun kepala sekolah. Beberapa yang harus diingat dalam dalam penyusunan jadwal adalah :
a.       Jam-jam pelajaran pagi hari diperuntukkan bahan yang “berat” yang harus banyak meminta tenaga dan pikiran dari anak
b.      Pelajaran yang membutuhkan kegiatan jasmani diletakkan pada pagihari agar tidak terlalu banyak keringat yang keluar. Untuk pelajaran olahraga perlu sinar matahari pagi
c.       Siang hari dapat diperuntukkan bagi pelajaran yang sifatnya agak santai, dan tiak banyak meminta pikiran, misalnya kesenian, menggambar dan sebagainya
d.      Usahakan agar ada selingan antara pelajaran yang berat dengan pelajaran yang ringan. Paling banyak untuk sesuatu jenis pelajaran hanya 3 jjam pelajaran, tetapi jangan kurang dari 2 jam (kalau mungkin)
e.       Agar antara kelas yang berdekatan tidak saling mengganggu maka penyusunan jadwal pelajaran harus mengingat letak kelas
f.       Dalam penyusunan jadwal harus mengingat jumlah jam per minggu untuk suatu tingkat atau kelas, beban tugas guru per minggu dan ketentuan banyaknya jam pelajaran dalam sehari, dan lamanya waktu istirahat disela-sela pelajaran.
3)      Penyusunan Kalender Pendidikan
Menyususn rencana kerja sekolah untuk kegiatan selama satu tahun merupakan bagian manajemen kurikulum terpenting yang harus sudah tersusun sebelum ajaran baru. Dahulu rencana tahun ini disebut dengan istilah “rencana tahunan” karena memang isinya adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun. Oleh karena jangka waktu pelaksanaannya dalam kurun waktu satu tahun ajaran maka disebut juga “kalender akadmik” atau “kalender pendidikan”. Namun, resmi terakhir adalah “kalender sekolah” seperti  tertuang dalam lampiran keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan taggal 15 oktober 1976 , no. 0255/U/1976. Tujuan penyusunan kalender akademik adalah agar penggunaan waktu selam satu tahun terbagi secara merata dan terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan. Adanya pedoman dari pusat dimaksudkan agar ada keseragaman untuk seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa yang harus diperhatikan :
a.       Setiap kegiatan mempunyai fungsi meninkatkan mutu, efektivitas dan efisiensi pendidikan
b.      Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan
c.       Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler merupakan suatu kegiatan yang integratif
d.      Penjadwalan ekstrakurikuler menjamin kelancaran dan efektivitas pelaksanaan kegiatan kurikuler.
4)      Pembagian Tugas Guru
Prinnsip manajemen yang sering dikehendak dilaksanakan di Indonesia adalah “bottom up policy” bukan “top down policy” yaitu menampung pendapat bawahan sebelum pimpinan meutuskan suatu kebijaksanaan, atau keputusan didasarkan atas musyawarahbersama . oleh karena itu, maka dalam mengadakan pembagian tugas guru, kepala sekolah tidak boleh “main perintah atau main tunjuk” tetapi dibicarakan dalam dalam rapat meja guru sebelum ahun ajaran dimulai. Hal-hal yang harus diingat adalah :
a.       Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru
b.      System guru kelas dan system guru bidang studi. Disekolah dasar masih digunakan sistem guru kelas, melihat peralihan lingkungan anak kecil dari keluarga ke sekolah. Ada dua sistem sehubungan dengan guru kelas, yaitu:
1. Sistem mengsak, jika guru mengikuti sistem siswa-siswanya nya naik kelas
2. Sistem bertukar, jika guru memegang sesuatu tingkat terus-menerus
c.       Formasi, yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang akan dipikul
d.      Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam per minggu
e.       Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran lain jika masih kekurangan guru
f.       Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekuni oleh masing-masing guru.
5)      Pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas
Pengaturan siswa menurut kelasnya sebaiknya sudah dilakukan bersama waktu dengan pendaftaran ulang siswa tersebut. Hal ini akan mempermudah siswa baru pada peristiwa hari pertama masuk ke sekolah. Oleh karena keadaan kemampuan siswa belum dikenal, maka yang dipakai untuk pertimbangan penempatan ke kelas-kelas antara lain : jenos kelamin, asal sekolah dan (jika mungkin) latar belakang orangtua atau wali. Pengaturan siswa dikelas dilakukan oleh guru kelas (di SD) atau guru wali kelas pada hai petama masuk sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada hari pertama : mengatur tempat duduk, perkenalan dengan kawan sekelas-guru wali kelas, penjelasan tentang tata tertib sekolah (ruang-ruang penting, tata usaha, kantor kepala sekolah, dan sebagainya). Untuk mempermudah komunikasi, sebaiknya setiap ruang diberi tata pengenal berupa nomor atau abjad. Baik sekali jika ada denah sekolah agar jika ada tamu dari luar tidak harus mencari-cari tempat yang dituju.
6)      Penyusunan Rencana Mengajar
Penyususnan rencana mengajar dilakukan melalui dua tahap :
a.       Tahap penyusunan rencana terurai
Yang dimaksud penyusunan rencana terurai adalah pembuatan program garis besar tetapi terperinci mengenai penyajian bahan pelajaran selama satu tahun. Sebelum guru memulai menyusun satuan pelajaran terlebih dahulu harus menyusun program secara cermat melalui langkah-langkah berikut :
        i.            Menghitung banyaknya pokok bahasan yang terdapat selama penggalan waktu tertentu , misalnya satu semester (untuk SD semester).
      ii.            Menghitung banyaknya sub pokok bahasan untuk tiap-tiap pokok bahasan kemudian dijumlahkan untuk satu semester.
    iii.            Menghitung bayaknya hari efektif selama satu semester dengan melihat kalender sekolah dan kalender tahunan agar dapat diketahui betul hari-hari yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas mengajar.
    iv.            Memasangkan banyak sub pokok bahasan dengan alokasi waktu yang disediakan selama satu semester.
b.      Tahap penyusunan satuan pelajaran
Penyusunan satpel (satuan pelajaran) sebaiknya dilakukan sealigus selesai sebelum mengajar. Namum jika tidak mungkin dilakukan secara bertahap jika sudah memadai. Secara garis besar satuan pelajaran berisi komponen-komponen yang berhubungan dengan :
·         Identitas materi pelajaran : pokok bahasan,sub pokok bahasan, tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus dan kelas.
·         Waktu pelaksanaan : waktu pelaksanaan, alokasi waktu
·         Bagaimana dilaksanakan : metode mengajar, alat-alat pelajaran yang diperlukan, buku sumber yang diambil, alat evaluasi, kegiatan belajar mengajar yang dipilih.
Dengan komponen komponen yang disebutkan selanjutnya disajikan untuk satuan pelajaran sebagai berikut :
Ø  Judul / pokok bahasan
Ø  Sub pokok bahasan
Ø  Kelas
Ø  Alokasi waktu
Ø  Tujuan instruksional umum
Ø  Tujuan instruksional khusus
Ø  Materi pelajaran
Ø  Pendekatan
Ø  Metode mengajar
Ø  Kegiatan belajar mengajar
Ø  Media/alat pelajaran
Ø  Kegiatan belajar mengajar
Ø  Media/alat pelajaran
Ø  Sumber bahan
Kurikulum untuk sekolah-sekolah ini perlu dirancang secara khusus tanpa meninggalkan tuntutan minimal dari kurikulum nasional serta pemupukan sikap yang sesuai dengan konsep wawasan nusantara.[10]
E.     Segi Manajemen dalam Pelaksanaan Kurikulum[11]
Sebagai salah satu batasan pengertian yang dimaksud dengan pelaksanaan kurikulum adalah pelaksanaan mengajar di kelas. Secara manajemen, selama guru berada di kelas terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
        i.            Persiapan
Yang dimaksud dengan tahap persiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru sebelum memulai mengajar. Yang dikerjakan antara lain :
·         Salam
·         `memperhatikan kondisi sekeliling kelas apakah ada kondisi yang mengganggu proses belajar mengajar misal, papan tulis belum dibersihkan dll
·         Melakukan absensi
·         Memeriksa apakah siswa sudah siap dengan catatan dan tidak ada buku lain selain pelajaran tersebut
      ii.            Pelaksanaan pelajaran
Yang dimaksud dengan pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar sesungguhnya yang dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan siswa mengenai pokok bahasan yang diajarkan.pelaksanaan pelajaran dibagi menjadi tiga tahap :
Ø  Pendahuluan ; mulai mengajar dengan mengarahkan perhatian untuk masuk ke poko bahasan mislanya, memberikan apersepsi atau mengajukan pertayaan yang harus dijawab siswa.
Ø  Pelajaran inti : interaksi belajar mengajar yang terjadi dimana selama guru dan siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada jam itu
Ø  Evaluasi : kegiatan yang dilakukan oleh guru setelah selesai pembahasan pelajaran inti. Dapat dilakukan dengan : membuat ringkasan, mengajukan pertanyaan, memberikan evaluasi formatif, member tugas rumah dan sebagainya.
    iii.            Penutupan
Yang dimaksud dengan penutupan adalah kegiatan yang terjadi dikelas setelah guru selesai melaksanakan tugas mengajarkan materi yang menjadi tanggung jawabnya unttuk pertemuan itu. Dapat dilakukan dengan menghapus papan tulis, pesan dan kesan, salam dan sebagainya.Kegiatan manajemen kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu pelaksanaan pelajaran ada dua : (1) mengisi buku kelas atau buku kemajuan kelas dan (2) mencatat kesulitan siswa yang disebut buku bimbingan belajar.
F.      Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Kurikulum mulai 1975 diganti dengan kurikulum 1984 kemudian diganti kurikulum 1994. Kemudian pada tahun 2004 diganti lagi dengan KBK C Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tahun 2007 dilaksanakan KTSP (Kurrikulum Tingkat Satuan Pendidikan)[12]
G.    KTSP/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, struktur an muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus[13]
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan  atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi poko / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian.[14]
menurut panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2007 dalam garis besarnya  KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut[15] :
·         Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan ligkungannya
·         Beragam dan terpadu
·         Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
·         Relevan dengan kebutuhan hidup
·         Menyeluruh dan berkesinambungan
·         Belajar sepanjang hayat
·         Seimbang dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
KTSP merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. KTSP sebagai kerangka inti mempunyai empat komponen yaitu, kurikulum dan hasil belajar (memuat perencanaan pengembangan kompetensi secara keseluruhan), penilaianberbasis kelas (memuat prinsip,sasaran, dan pelaksanaan penilaian yang terpadu dengan kegiatan pembelajaran), kegiatan belajar mengajar (memuat gagasan pokok tentang pembelajaran untuk mencapai kompetensi), dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (memuat pola pemberdayaan tenaga kependidikan). KTSP memiliki crri : (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasik (2) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (3) penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode secara bervariasi (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi[16]
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·         Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar
·         Komponen kurikulum ada 4 : 1) komponen tujuan, 2) komponen materi, 3) komponen strategi dan 4)  komponen evaluasi
·         Organisasi kurikulum ada 4 : 1) separated subject curriculum 2) correlated curriculum 3) integrated curriculum 4) core curriculum
·         Pedoman pelaksanaan kurikulum ada 6 : 1) sruktur program 2) penyusunan jadwal pelajaran 3) penyusunan kalender pendidikan 4) pembagian tugas guru 5) pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas 6) penyusunan rencana mengajar
·         Segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum ada 3 : 1) persiapan 2) pelaksanaan peajaran 3) penutupan
·         Perkembangan kurikulum di Indonesia : Kurikulum mulai 1975 > kurikulum 1984 > kurikulum 1994 > KBK C Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) > 2007- sekarang dilaksanakan KTSP (Kurrikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
·         KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, struktur an muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus
3.3 Saran
            Salah satu cara Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan tepat hendaknya  dengan mengelola kurikulum berdasarkan pengetahuan mengenai kurikulum yang cukup agar dapat mengelolanya sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Demikian makalah ini kami buat sesuai dengan kemampuan kami.kami meyadari dalam makalah ini tentu tidak luput dari adanya kesalahan dan masih banyak kekurangan karenanya, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyusunan yang lebih baik kedepannya.




























Daftar Pustaka

Tilaar H.A.R, 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya )
Arikunto Suharsimi dan Lia Yuliana, 2008 Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media )
Sulistyorini, 2006 manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya : eLKAF )
Sulistyorini, 2009 Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, ( Yogyakarta: Penerbit TERAS )





[1] Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm. 176
[2]Sulistyorini, manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya : eLKAF, 2006), hlm. 27
[3]Op.cit , Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana hlm. 131
[4] Op. Cit., Sulistyorini, hlm. 29
[5] Op. Cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 131
[6] Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, ( Yogyakarta: Penerbit TERAS, 2009), hlm. 43-44
[7] H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya : 2004), hlm. 60-61
[8] Op.cit., Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, hlm. 48-49
[9] Op.cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana hlm. 133-140
[10] Op.cit., H.A.R Tilaar, hlm. 114
[11] Op. Cit Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 140-141
[12] Ibid., hlm. 143
[13] Ibid., hlm. 162
[14] Op.cit, Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi hlm. 60
[15] Op.cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 163
[16] Op.cit, Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, hlm. 63-64

1 komentar:

  1. Slots Rideshows - Casino - Mapyro
    Find slot 속초 출장안마 machines and 여수 출장마사지 other slot machines 김해 출장안마 in your area. Get directions, reviews and 상주 출장안마 information for Slots Rideshows - Casino in 의정부 출장샵 Murphy, Conn.

    BalasHapus